Dandelion ....
Kau hidup di hamparan
padang rumput yang luas
Kau tumbuh berkembang dan
beraktivitas disana
Tak ada satu orang pun
yang melihat keberadaan dirimu, memperhatikan
gerak-gerik mu, dan mengenali dirimu
Hingga akhirnya angin
bertiup sangat lembut kearah mu, menyingkai titik keberadaan dirimu
Nampaklah sebatang
dandelion yang mungil, lucu, elok dan berdiri sendiri dengan kokohnya
Menggambarkan tentang mu
dalam rangkaian abjad yang ku lukis, seolah membuka fakta tentang
ketersembunyian dirimu
Dandelion ....
Walaupun kau kalah asri
dengan bunga yang hebat diluaran sana
Kau tetap terlihat sangat
sederhana dengan badanmu yang kecil
Kau berdiri tegak di
antara ilalang yang telah menguning menua karena masanya, yang selalu menutupi
tubuhmu yang rapuh
Kau bisa hidup di tepian
jurang yang curam
Namun ....
Kau tetap tersenyum
meskipun matahari, hujan dan angin selalu menolak akan keberadaan dirimu
Itulah daya pikat dirimu
tersendiri
Dandelion ....
Kau tidak seharum melati,
kekuatan mu tak sehebat mawar, ceria mu tak seperti matahari yang bersinar
terang dengan kelopaknya
Kau hanya bunga kecil
yang setiap hari menantang angin dan melawan asa
Serpihan serabut mahkota
yang anggun nan lembut berwarna putih sering diporak pondakan oleh kencangnya
angin, terbang bebas di alam sekitar
Kau pun pasrah dan tidak
melawan kemana dia menerbangkanmu
Jauh ...
Jauh...
Jauhh … angin membawa mu dan karena takdir tuhan pula angin memberhentikan dirimu
Dandelion ...
Kau percaya, dan kau
selalu yakin itu bukan akhir dari kemusnahan mu
Kau pasti tumbuh kembali,
berkembang bersama tangkai mu yang akan membawa awal kehidupan yang baru
Dandelion ..
Kau bunga yang sangat
kecil yang sangat rapuh, dan terlihat tak berdaya
Kau sangat jarang dilirik
ataupun dihisap oleh lebah
Kau tidak memiliki daya
tarik dari siapapun
Tapi ....
Dibalik itu semua
Kau selalu membawa
kehidupan dengan secercah harapan untuk kehidupan yang lebih baik dan kau
menyembuhkan setiap luka gores yang ada"Jadi kalian sudah membaca nya. Aku harap kalian memberikan komentar ya mohon dengan sangat.
Karena ini akan dikirim ke tim penjuri, sebelum di kirim minta redaksi dulu dari para pembaca"
Hehehe 😁😁😁
Salam sugar ❤
Wah baru tahu itu namanya dandelion. Menarik puisinya jadi tahu hal yang kecil tapi penuh makna. Cuma masih ada bbrp typo.
ReplyDeleteAlhamdulillah makasih mi. Inggih banyak typo 😃😃
DeleteMbak, coba perbaiki kata-katanya lagi. Masih ada yang salah ketik (angun= mungkin maksudnya angin). Ayo semangat!
ReplyDeleteInggih mbak 🌹🌹 makasih banyak koreksi nya. Semangat jua mbak
DeletePuisinya bagus mba, tapi masih ada yg typo tuh hehe. Gapapa Kan masih bisa diedit lagi kok. Semangat berkarya 😊
ReplyDeleteAamiin makasih banyakkk mbak, semangat berkarya 😍😍
DeleteMantap nisaaa puisinya cantikss kaya yg bikin. Jadi banyak tahu hbs baca puisi nisa nih hal kecil tp penuh dgn makna yg dalam. Ttp semangat yaa
ReplyDeleteMbak ku juga canttik. Wah alhamdulillah mbak nya jadi banyak tau. Hihi
DeleteInggih semangat juga mbak
Yg terdeteksi masih ada awalan di- yg disambung dg kata keterangan. Memang sih puisi nggak harus pakem mengikuti EBI, contoh kata 'untuk' bisa dituis 'tuk gitu aja. Tp setidaknya awalan & imbuhan tetap diperhatikan penulisannya .
ReplyDeleteBiasanya puisi juga ada ditulis di akhir tulisan, tempat menulis puisi & tanggal/bulan/tahun atau cukup tahun aja sebagai penanda waktu menulis. Contoh: Banjarmasin, 2019
dah lama aku nggak berpuisi ria euy. ini dandelion mengingatkan aku sama cerbung yang pernah kubikin beberapa tahun yang lalu
ReplyDeleteSoal puisi ini bisa di sodorkan ke mba nai juga kayanya. Ahlinya sastra dan bahasa. Dandelion ini mengingatkan aku sama drakor Goblin. Hehehe..
ReplyDeleteAku suka puisi Nisa, sukses penjuriannya ya