PROJEK PUISI [RANDA TAPAK ITU DANDELION]





Dandelion ....
Kau hidup di hamparan padang rumput yang luas
Kau tumbuh berkembang dan beraktivitas disana
Tak ada satu orang pun yang melihat keberadaan dirimu, memperhatikan gerak-gerik mu, dan mengenali dirimu
Hingga akhirnya angin bertiup sangat lembut kearah mu, menyingkai titik keberadaan dirimu
Nampaklah sebatang dandelion yang mungil, lucu, elok dan berdiri sendiri dengan kokohnya

Menggambarkan tentang mu dalam rangkaian abjad yang ku lukis, seolah membuka fakta tentang ketersembunyian dirimu
Dandelion ....
Walaupun kau kalah asri dengan bunga yang hebat diluaran sana
Kau tetap terlihat sangat sederhana dengan badanmu yang kecil
Kau berdiri tegak di antara ilalang yang telah menguning menua karena masanya, yang selalu menutupi tubuhmu yang rapuh
Kau bisa hidup di tepian jurang yang curam
Namun ....
Kau tetap tersenyum meskipun matahari, hujan dan angin selalu menolak akan keberadaan dirimu
Itulah daya pikat dirimu tersendiri

Dandelion ....
Kau tidak seharum melati, kekuatan mu tak sehebat mawar, ceria mu tak seperti matahari yang bersinar terang dengan kelopaknya
Kau hanya bunga kecil yang setiap hari menantang angin dan melawan asa
Serpihan serabut mahkota yang anggun nan lembut berwarna putih sering diporak pondakan oleh kencangnya angin, terbang bebas di alam sekitar
Kau pun pasrah dan tidak melawan kemana dia menerbangkanmu
Jauh ...
Jauh...
Jauhh … angin membawa mu dan karena takdir tuhan pula angin memberhentikan dirimu
Dandelion ...
Kau percaya, dan kau selalu yakin itu bukan akhir dari kemusnahan mu
Kau pasti tumbuh kembali, berkembang bersama tangkai mu yang akan membawa awal kehidupan yang baru
Dandelion ..
Kau bunga yang sangat kecil yang sangat rapuh, dan terlihat tak berdaya
Kau sangat jarang dilirik ataupun dihisap oleh lebah
Kau tidak memiliki daya tarik dari siapapun
Tapi ....
Dibalik itu semua
Kau selalu membawa kehidupan dengan secercah harapan untuk kehidupan yang lebih baik dan kau menyembuhkan setiap luka gores yang ada


"Jadi kalian sudah membaca nya. Aku harap kalian memberikan komentar ya mohon dengan sangat.
Karena ini akan dikirim ke tim penjuri, sebelum di kirim minta redaksi dulu dari para pembaca"
Hehehe 😁😁😁

Salam sugar ❤


11 comments:

  1. Wah baru tahu itu namanya dandelion. Menarik puisinya jadi tahu hal yang kecil tapi penuh makna. Cuma masih ada bbrp typo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah makasih mi. Inggih banyak typo 😃😃

      Delete
  2. Mbak, coba perbaiki kata-katanya lagi. Masih ada yang salah ketik (angun= mungkin maksudnya angin). Ayo semangat!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Inggih mbak 🌹🌹 makasih banyak koreksi nya. Semangat jua mbak

      Delete
  3. Puisinya bagus mba, tapi masih ada yg typo tuh hehe. Gapapa Kan masih bisa diedit lagi kok. Semangat berkarya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin makasih banyakkk mbak, semangat berkarya 😍😍

      Delete
  4. Mantap nisaaa puisinya cantikss kaya yg bikin. Jadi banyak tahu hbs baca puisi nisa nih hal kecil tp penuh dgn makna yg dalam. Ttp semangat yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak ku juga canttik. Wah alhamdulillah mbak nya jadi banyak tau. Hihi
      Inggih semangat juga mbak

      Delete
  5. Yg terdeteksi masih ada awalan di- yg disambung dg kata keterangan. Memang sih puisi nggak harus pakem mengikuti EBI, contoh kata 'untuk' bisa dituis 'tuk gitu aja. Tp setidaknya awalan & imbuhan tetap diperhatikan penulisannya .

    Biasanya puisi juga ada ditulis di akhir tulisan, tempat menulis puisi & tanggal/bulan/tahun atau cukup tahun aja sebagai penanda waktu menulis. Contoh: Banjarmasin, 2019

    ReplyDelete
  6. dah lama aku nggak berpuisi ria euy. ini dandelion mengingatkan aku sama cerbung yang pernah kubikin beberapa tahun yang lalu

    ReplyDelete
  7. Soal puisi ini bisa di sodorkan ke mba nai juga kayanya. Ahlinya sastra dan bahasa. Dandelion ini mengingatkan aku sama drakor Goblin. Hehehe..
    Aku suka puisi Nisa, sukses penjuriannya ya

    ReplyDelete

Pages